Pegunungan Arfak, 4 Mei 2025 — Kapolres Pegunungan Arfak (Pegaf), Kompol Okoka Bernadus, SE., MH., menyampaikan komitmen tegas dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan di wilayah Pegunungan Arfak. Pernyataan ini disampaikan dalam kunjungannya ke sejumlah sekolah di wilayah pegunungan tersebut.
Dalam keterangan resminya, Kapolres mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan hak setiap warga negara dan harus berjalan sebagaimana mestinya. Ia menyoroti bahwa rendahnya kualitas pendidikan menjadi salah satu pemicu gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), seperti aksi pemalangan yang kerap terjadi.
“Anak-anak di Pegunungan Arfak tidak boleh tertinggal. Dalam seleksi penerimaan seperti TNI-Polri, PPPK, dan CPNS, banyak pemuda setempat yang gagal di tahap akademik karena minimnya kesiapan pendidikan,” jelasnya.
Untuk itu, pihak kepolisian mengambil inisiatif dengan mendatangi sekolah-sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA/SMK, guna memberikan dorongan dan motivasi kepada tenaga pendidik agar terus semangat mengajar. Ia menegaskan pentingnya kehadiran guru di tempat tugas dan komitmen siswa untuk belajar secara serius di jam sekolah.
Kapolres juga menegaskan bahwa hak-hak guru harus dipenuhi, termasuk sertifikasi dan kesejahteraan mereka. “Jika guru diberikan haknya dengan baik, maka mereka akan memberikan tenaga dan pikiran terbaik untuk kemajuan anak-anak kita di Pegunungan Arfak,” ujarnya.
Menariknya, Kapolres Kompol Okoka Bernadus juga membagikan pengalamannya yang menunjukkan kepedulian tinggi terhadap pendidikan. “Selain saya menjabat sebagai Kapolres Pegunungan Arfak, saya juga seorang dosen yang mengajar secara online di Universitas Terbuka. Di samping itu, saya juga sedang menyelesaikan gelar doktor. Walaupun usia saya sudah 52 tahun, saya tetap kuliah. Ini bentuk semangat saya, dan semangat itu juga saya tularkan kepada para guru agar tidak pernah lelah dalam mendidik,” ungkapnya
Ia menambahkan, pihaknya akan mengambil langkah hukum tegas terhadap siapapun yang menghambat jalannya pendidikan, baik melalui pengabaian hak guru maupun tindakan mempersulit proses belajar-mengajar.
“Kami tidak akan mentolerir tindakan-tindakan yang merugikan masa depan anak-anak Papua, khususnya mereka yang berada di wilayah Pegunungan Arfak,” tegasnya.
Dengan langkah ini, pihak kepolisian berharap dunia pendidikan di wilayah Pegunungan Arfak dan sekitarnya dapat berkembang dengan baik, sehingga generasi muda di daerah tersebut mampu bersaing secara nasional. Redaksi
