Breaking News

Mengapa Warga Sipil Ikut Jadi Korban Tewas Ledakan Amunisi di Garut?

6
×

Mengapa Warga Sipil Ikut Jadi Korban Tewas Ledakan Amunisi di Garut?

Share this article
Anggota TNI memusnahkan amunisi tidak layak pakai di Desa Sagara, Garut. Tiga belas orang meninggal dunia saat pemusnahan tersebut.



Anggota TNI memusnahkan amunisi tidak layak pakai di Desa Sagara, Garut. Tiga belas orang meninggal dunia saat pemusnahan tersebut.


REPUBLIKA-NEWS, JAKARTA — Sebanyak 13 orang dilaporkan meninggal dunia akibat ledakan saat proses pemusnahan amunisi afkir di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin (12/5/2025). Dari total korban yang meninggal dunia, sembilan orang di antaranya merupakan warga sipil.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana mengatakan, pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab adanya warga sipil yang menjadi korban. Pasalnya, pemusnahan yang dilakukan oleh jajaran Gudang Pusat Amunisi III, Pusat Peralatan TNI AD, bukan di lahan warga sipil.

“Lahan yang digunakan untuk penghancuran munisi afkir tersebut adalah lahan milik BKSDA (Balai Konsevasi dan Sumber Daya Alam) Kabupaten Garut,” kata dia melalui keterangannya, Senin (12/5/2025).

Wahyu menambahkan, lokasi itu juga sudah rutin dijadikan tempat pemusnahan amunisi afkir. Jarak lokasi itu juga jauh dari permukiman. 

Menurut dia, saat ini pihaknya masih perlu melakukan investigasi untuk menentukan penyebab pasti terjadinya ledakan saat proses pemusnahan amunisi afkir. TNI disebut akan terus melaporkan perkembangan yang ada kepada publik.

“Kami akan melaksanakan investigasi secara menyeluruh terkait dengan kejadian ini dan akan kami sampaikan informasi selanjutnya berkaitan dengan perkembangan dari penyelidikan atau investigasi yang dilaksanakan,” kata dia.

Diketahui, dalam laporan awal, semula ada 11 orang yang dilaporkan meninggal dunia di tempat akibat ledakan saat penghancuran amunisi yang sudah tidak layak pakai itu. Namun, jumlah korban kemudian bertambah menjadi 13 orang, yang terdiri dari empat orang prajurit TNI dan sembilan orang warga sipil.

 


Loading…