Sorong, 11 Maret 2025 – Ketegangan terjadi di wilayah adat Suku Besar Imekko, Kabupaten Sorong Selatan, setelah Kepala Suku Kaiso bersama tokoh adat setempat menyatakan sikap tegas untuk keluar dari bingkai Imekko dan bergabung ke wilayah Aitinyo Raya. Pernyataan ini disampaikan secara lantang dalam sejumlah video yang kini beredar luas di kalangan masyarakat adat.
Keputusan ini dipicu oleh kekecewaan mendalam terhadap Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan yang dinilai tidak memperhatikan kesejahteraan wilayah adat Kaiso, meskipun daerah tersebut telah memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui investasi yang ada.
Penutupan Jalan Utama sebagai Bentuk Kekecewaan
Sebagai langkah nyata atas kekecewaan mereka, Kepala Suku Kaiso dan tokoh adat berencana menutup akses jalan utama yang melintasi wilayah adat mereka. Penutupan ini menjadi simbol protes atas kurangnya perhatian pemerintah, terutama terhadap aspirasi masyarakat Kaiso yang mengusulkan perwakilan perempuan adat mereka untuk duduk di kursi DPRK Otsus.
Dalam musyawarah adat, masyarakat Kaiso telah sepakat bahwa perwakilan perempuan adat harus mendapatkan kursi di DPRK Otsus. Namun, aspirasi ini tidak terakomodasi oleh pihak terkait, sehingga memicu ketidakpuasan yang semakin mendalam.
Tuntutan & Sikap Tegas Suku Kaiso
- Menegaskan keinginan untuk keluar dari bingkai Suku Besar Imekko.
- Menuntut keadilan dalam representasi politik dan hak-hak adat mereka.
- Memprotes kebijakan Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan yang dianggap tidak berpihak kepada masyarakat adat Kaiso.
- Menutup akses jalan utama sebagai bentuk perlawanan atas ketidakadilan yang dirasakan.
Situasi Memanas, Perlu Upaya Mediasi
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan terkait tuntutan dan sikap masyarakat adat Kaiso. Situasi ini berpotensi memicu ketegangan lebih lanjut jika tidak segera dimediasi oleh pihak berwenang dan tokoh adat yang lebih luas.
Masyarakat kini menunggu langkah konkret dari pemerintah untuk merespons situasi ini, agar konflik internal di Suku Besar Imekko tidak semakin meluas dan merugikan berbagai pihak.
Laporan: F.O
(NewsZonaMerahNews – Liputan Khusus)