Sorong, 28 Maret 2025 – Malam turun di Kota Sorong, tapi aktivitas togel justru terang benderang. Sejumlah titik seperti depan BTN, pinggiran kali, hingga depan Loxio bukan sekadar tempat lalu-lalang warga, tapi kini berubah jadi “loket harapan semu” — tempat masyarakat tergoda mimpi lewat angka, sementara hukum seolah tertidur.
Ironis. Setelah berbulan-bulan kritik dari tokoh agama, masyarakat adat, hingga aktivis LSM menggema, togel hanya menghilang sesaat — lalu muncul lagi perlahan, tenang, dan terbuka.
Ketua DPW AWMORI Papua Barat Daya angkat bicara dengan nada tinggi.
“Ini bukan sekadar praktik ilegal. Ini kejahatan yang dipelihara. Kalau tidak dibongkar, artinya kita membudayakan kejahatan di atas Tanah Papua.”
Teka-Teki di Balik Meja
AWMORI mencium ada jaringan rapi di balik keberanian penjual togel yang bisa beroperasi tanpa takut ditertibkan. Mereka menolak percaya bahwa ini hanya ulah masyarakat kecil.
“Coba tanya: siapa yang lindungi? Kenapa tidak pernah ada tindakan serius? Jangan-jangan ada kekuatan yang lebih besar, lebih berkuasa, dan sengaja membiarkan ini tumbuh.”
Desakan Serius untuk Kapolres dan Polda
Melalui pernyataan resminya, AWMORI PBD mendesak:
- Kapolres Kota Sorong tidak tinggal diam dan segera menindak semua titik perjudian secara tegas dan terbuka.
- Polda Papua Barat Daya membentuk tim khusus yang independen, bersih, dan berani membongkar siapa dalang di balik praktik togel di Sorong.
Judi vs Martabat Tanah Papua
AWMORI mengingatkan bahwa tanah Papua bukan tanah sembarangan. Ini tanah adat, tanah spiritual, tanah perjuangan. Membiarkan perjudian tumbuh adalah bentuk pengkhianatan terhadap