Papua Barat-Sebagai bagian dari rangkaian nikah massal 28 pasangan yang digelar Polres Pegunungan Arfak, budaya lokal kembali diberi tempat terhormat melalui pelaksanaan Tradisi Sang Ropa. Prosesi adat ini digelar secara simbolik pada resepsi di Gedung Gedung Arfak Convention Center Holl, Manokwari, dan menjadi magnet perhatian dalam upacara tersebut.
Tradisi Sang Ropa dipimpin langsung oleh Kasat Samapta Ida Ugi, yang juga berperan sebagai inspektur upacara. Prosesi diisi dengan ritual restu adat sebagai pengakuan dari masyarakat suku Arfak atas ikatan suci pernikahan yang telah disahkan secara agama dan hukum.
Kapolres Pegunungan Arfak, Bernadus Okoka, S.E., M.H., dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara nilai-nilai agama, budaya, dan institusi dalam membentuk ketahanan sosial.
> “Kita ingin membentuk anggota Bhayangkari yang kuat secara moral dan budaya. Pegunungan Arfak adalah rumah bersama. Tradisi ini meneguhkan bahwa Polri bukan hanya pelindung masyarakat, tapi juga bagian dari masyarakat adat,” tegasnya.
Acara turut dihadiri oleh para tokoh adat, tokoh agama, pejabat utama Polres Pegunungan Arfak, serta keluarga besar dari pasangan mempelai. Upacara ditutup dengan doa bersama dan harapan agar keluarga-keluarga baru ini menjadi teladan dalam kehidupan sosial di Papua Barat.
Dengan diselenggarakannya tradisi ini di Arfak Compensional Centre, Polres Pegunungan Arfak menunjukkan komitmen tidak hanya pada tugas formal, tetapi juga pada pelestarian adat dan pemberdayaan keluarga Polri di wilayah pegunungan yang sarat nilai budaya.c
Redaksi